Albania telah menandatangani perjanjian multi-tahun yang penting dengan Presight, sebuah perusahaan analisis data besar yang terdaftar di Bursa Abu Dhabi, untuk menerapkan program negara pintar berbasis Kecerdasan Buatan (AI) secara nasional. Inisiatif ini, yang didukung oleh pinjaman sebesar $118,5 juta dari Dana Pembangunan Abu Dhabi, bertujuan untuk mengubah layanan publik di 20 kota dan 28 titik perbatasan internasional.
Transformasi Pelayanan Publik dengan AI
Program ini akan mengintegrasikan platform kota pintar bertenaga AI yang dirancang untuk mendigitalkan dan mengoptimalkan fungsi-fungsi penting pemerintahan. Hal ini mencakup manajemen operasi real-time, peningkatan sistem lalu lintas, peningkatan koordinasi tanggap darurat, dan kerangka komando dan kontrol tingkat lanjut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi kelembagaan, meningkatkan kesejahteraan warga negara, dan memposisikan Albania sebagai negara terdepan yang digerakkan oleh teknologi di Eropa.
Penerapan Infrastruktur Utama
Proyek ini mencakup pemasangan ribuan teknologi pengawasan cerdas:
- 2.239 kamera pengenalan plat nomor otomatis (ALPR).
- 2.602 kamera pan-tilt-zoom (PTZ) untuk pemantauan lalu lintas
- 3.816 kamera tubuh untuk penegakan hukum
- 100 radar pintar dan 100 sensor lalu lintas
Teknologi-teknologi ini akan memungkinkan manajemen lalu lintas yang cerdas, memperkuat kesiapsiagaan darurat, dan meningkatkan kemampuan digital nasional.
Model Penerapan AI yang Bertanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri Albania memandang program ini sebagai investasi strategis dalam keselamatan, ketahanan, dan modernisasi jangka panjang. Proyek ini mengambil inspirasi dari keberhasilan transformasi digital layanan publik di UEA, yang berupaya menjadikan Albania sebagai model regional untuk implementasi AI yang bertanggung jawab dalam skala besar. Inisiatif ini dapat mendorong perkembangan serupa di Eropa Tenggara dan Balkan.
Memperkuat Hubungan UEA-Albania
Perjanjian tersebut menyusul surat niat yang ditandatangani selama kunjungan kenegaraan oleh Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan pada bulan Februari. Hal ini menandakan semakin dalamnya hubungan antara kedua negara, dan Albania siap menunjukkan bagaimana AI dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi institusi dan masyarakat.
“Kolaborasi ini memperkuat komitmen Albania untuk mempercepat transformasi digital,” kata perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri Albania. “Kami bertujuan memanfaatkan keahlian AI untuk memperkuat layanan publik dan meningkatkan kehidupan sehari-hari warga kami.”
Program smart nation mewakili salah satu upaya paling ambisius di Eropa untuk menerapkan infrastruktur AI, yang menunjukkan bagaimana pemerintah dapat mentransformasikan layanan publik. Keberhasilan proyek ini kemungkinan akan menjadi studi kasus bagi negara-negara lain yang berupaya memodernisasi infrastruktur mereka dan meningkatkan kemampuan kelembagaan mereka melalui AI.






















