Munculnya belanja yang didukung AI semakin cepat, dengan startup seperti Onton yang memimpin. Perusahaan baru saja mengumpulkan $7,5 juta untuk memperluas platformnya, yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu konsumen menemukan produk dengan lebih efisien. Putaran pendanaan ini, dipimpin oleh Footwork, menjadikan total pendanaan Onton menjadi sekitar $10 juta.
Dari Furnitur hingga Lainnya
Onton awalnya berfokus pada furnitur, namun kini ia berencana merambah ke bidang pakaian jadi dan akhirnya barang elektronik konsumen. Perusahaan ini telah melihat pertumbuhan besar dalam keterlibatan pengguna, melonjak dari 50.000 pengguna aktif bulanan menjadi lebih dari 2 juta. Lonjakan permintaan ini menggarisbawahi tren yang jelas: konsumen semakin mengandalkan AI untuk memandu keputusan belanja mereka.
Ekspansi perusahaan ini masuk akal mengingat lanskapnya yang lebih luas. Raksasa teknologi seperti OpenAI, Google, dan Amazon juga banyak berinvestasi pada alat belanja AI, menyadari potensi untuk membentuk kembali e-commerce. Startup lain seperti Perplexity, Daydream, dan Cherry juga menciptakan ceruk pasar dalam bidang penemuan produk berbasis AI.
Keunggulan Onton: AI Neuro-Simbolis
Teknologi Onton bukan sekadar model bahasa besar (LLM). Ini memanfaatkan pendekatan “neuro-simbolis” untuk memberikan hasil yang lebih dapat diandalkan. Tidak seperti LLM tradisional yang rentan terhadap “halusinasi”, Sistem Onton menggabungkan kekuatan jaringan saraf dan penalaran simbolik.
Menurut salah satu pendiri Zach Hudson, ini berarti AI dapat memanfaatkan pengetahuan dunia nyata di luar deskripsi produk. Misalnya, mereka dapat mengidentifikasi bahwa furnitur berbahan poliester lebih ramah hewan peliharaan karena tahan terhadap noda—hal ini tidak selalu dinyatakan secara eksplisit oleh pengecer. Kemampuan untuk belajar dari data dan konteks merupakan pembeda utama.
Melampaui Obrolan: Pencarian Visual dan Ide Tanpa Batas
Onton tidak membatasi dirinya pada interaksi bergaya chatbot. Pengguna dapat mengunggah gambar atau petunjuk untuk menghasilkan ide untuk penataan rumah atau kantor mereka. “Kanvas tak terbatas” platform ini memungkinkan ide berbasis gambar, memungkinkan pengguna menggabungkan gambar yang ada dengan produk yang mereka temukan.
Perusahaan yakin fitur-fitur ini akan membantu konsumen menemukan apa yang mereka inginkan, meskipun mereka kesulitan menjelaskannya secara verbal. Hasil awal menunjukkan bahwa pendekatan ini berhasil : Onton mengklaim rasio konversi 3–5x lebih tinggi dibandingkan situs e-niaga tradisional.
Jalan ke Depan: Persaingan dan Pertumbuhan
Peralihan ke dunia pakaian akan mempertemukan Onton dengan pemain mapan seperti Daydream, Aesthetic, dan Style.ai. Namun, perubahan antarmuka perusahaan dan peningkatan teknologi seharusnya memberikan keunggulan. Startup ini telah melipatgandakan timnya dari tiga menjadi sepuluh karyawan dan berencana untuk menambah 15 karyawan dengan perekrutan lebih lanjut di bidang teknik dan penelitian.
Pertumbuhan Onton menunjukkan perubahan yang jelas dalam perilaku konsumen: masyarakat mulai menggunakan AI tidak hanya untuk kenyamanan namun juga untuk pengambilan keputusan belanja yang lebih terinformasi dan berbasis data. Ekspansi perusahaan ke dalam kategori-kategori baru akan menguji kemampuannya sekaligus menempatkannya di garis depan pasar yang terus berkembang ini.
